WIROBRAJAN (KONI YOGYA) - Sebanyak 500 atlet peserta program Pemusatan Latihan kota (Puslatkot) yang digelar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Yogyakarta, menjalani tes kesehatan dan tes fisik di RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu (29/6/2024). Kegiatan ini ditujukan untuk mengoptimalisasi program Puslatkot guna menuju ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVII DIY 2025 mendatang.

Ketua Umum KONI Kota Yogyakarta, Aji Karnanto SE MM di sela-sela kegiatan mengatakan, digelarnya tes kesehatan dan tes fiisk bagi seluruh atlet peserta Puslatkot, diharapkan rekam medis semua atlet peserta bisa didapat. Pasalnya, data kesehatan atlet sangat penting untuk upaya memaksimalkan prestasi sang atlet kedepannya.
“Harapannya dengan tes kesehatan ini kita bisa benar-benar menjaga dan mengetahui kondisi kesehatan atlet. Termasuk riwayat medis dan riwayat lainnya, seperti cedera dan penyakit yang pernah dideritanya. Ini menjadi momentum pertama atlet dites kesehatannya sebelum Puslatkot,” jelasnya.

Lebih lanjut Aji menjelaskan, untuk tes kesehatan dan fisik kali ini diikuti semua atlet peserta Puslatkot yang jumlahnya sekitar 500-an atlet dari berbagai cabang olahraga (cabor) yang nantinya akan diikutkan dalam Porda DIY tahun depan. "Dengan adanya tes ini, kami berharap atlet-atlet Kota Yogyakarta nantinya bisa lebih siap untuk menghadapi Porda DIY yang akan berlangsung di Gunungkidul," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang (Kabid) Litbang, Iptek Olahraga dan Pengelolaan Data KONI Kota Yogyakarta, Cukup Pahalawidi SPd MOr menjelaskan, tes kali ini ditujukan untuk mengidentifikasi kemampuan guna pemetaan atlet Kota Yogyakarta menuju Porda DIY 2025. Dalam tes kali ini, KONI Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Jogja Orthopaedic Sport Clinic untuk tes fisik dan RS AMC Muhammadiyah untuk kesehatan.

Untuk tes fisik sendiri, tujuannya untuk mengetahui, mengontrol dan mengevaluasi kemampuan atlet yang saat ini masuk dalam program Puslatkot. Untuk materi tes fisik diantaranya, antopometri tinggi dan berat badan, bio motor meliputi kecepatan, daya tahan aerobik, kekuatan dan kelentukan. "Nantinya, hasil tes ini akan menjadi bagian dari dari data base yang dimiliki KONI Kota Yogyakarta," terangnya.
Karena KONI Kota Yogyakarta telah memiliki sistem data base dalam web site-nya, maka data dari tes ini nantinya akan masuk dan dapat terus di update secara berkala guna memantau perkembangan kondisi atlet. "Dalam web ini nantinya disimpan, kemudian mengkategorikan dan menyajikan hasil tes fisik yang diinput secara langsung. Aplikasi tes fisik dapat digunakan oleh cabor secara periodik untuk mengontrol dan evaluasi latihan serta kompetisi yang dilakukan cabor," terangnya.(BMH)