UMBULHARJO (KONI YOGYA) - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menggelar kunjungan kerja ke KONI Kota Yogyakarta guna melakukan pembahasan bersama mengenai sejumlah persoalan dalam pembinaan olahraga di wilayahnya. Dalam kegiatan yang berlangsung Senin (29/7) tersebut, beberapa bahasan penting, mulai dari penganggaran dana hingga pola pembinaan atlet dibahas bersama.
Dalam kunjungan tersebut, Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo dipimpin langsung oleh Ketuanya, H Abdillah Nasih dan wakilnya, Kasipah AMd menjadikan tahapan penganggaran dana hibah di KONI Kota Yogya dan pelaksanaan program pembinaan atlet menjadi bahasan utama. “Kami menggelar kunjungan ini bertujuan untuk bertukar informasi mengenai persoalan penganggaran dan pembinaan di Kota Yogya yang akan kami bandingkan dengan di Sidoarjo,” ujar Abdillah Nasih.
Salah satu pembahasan utama dalam perkembangan olahraga saat ini adalah pemberian bonus kepada atlet saat berprestasi di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov di Jatim) atau Pekan Olahraga Daerah (Porda di DIY). Dalam kesempatan tersebut dipaparkan bahwa untuk bonus atlet di Sidoarjo untuk Porprov yang digelar setiap empat tahun sekali besarannya mencapai Rp 40 juta bagi peraih medali emas perorangan.
Lebih lanjut Sekretaris Komisi D DPRD Sidoarjo, Bangun Winarso mencoba menggali lebih lanjut mengenai peran dari Pemerintah Kota Yogyakarta terkait proses pembinaan olahraga di wilayahnya melalui KONI Kota Yogyakarta. Hal tersebut tak lepas dari kenyataan bahwa prestasi olahraga tidak bisa didapat secara instan dan harus dilakukan secara berlanjut berkelanjutan, bertahap dalam waktu jangka panjang.
Bagaimana dukungan tersebut menurut Bangun diantaranya adalah keberadaan sarana dan prasarana dan peran serta dinas terkait, serta pihak swasta di wilayah Kota Yogya. "Kalau di Sidoarjo, selain dari pemerintah, KONI bisa mendapatkan dukungan dana dari pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Apakah hal tersebut juga ada di Kota Yogya?" ujarnya.
Atas sejumlah pertanyaan yang disampaikan perwakilan Komisi D DPRD Sidoarjo tersebut, Ketua Umum (Ketum) KONI Kota Yogya, Aji Karnanto SE MM menjelaskan, untuk saat ini terkait anggaran yang didapat dari Pemkot Yogya adalah melalui skema hibah. Dari total 100 persen anggaran yang diberikan, lebih dari 70 persen diantaranya masuk untuk Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) demi mendukung pencapaian prestasi atlet-atlet Kota Yogya.
Jika nantinya atlet-atlet Kota Yogya mampu meraih prestasi di Porda DIY, pastinya akan mendapatkan bonus dari Pemerintah yang pada Porda DIY terakhir besarannya Rp 16 juta untuk medali emas perorangan. "Ya kalau dibandingkan dengan Sidoarjo memang masih jauh lebih kecil. Tapi ini juga tak lepas dari kondisi anggaran dan tingkat persaingan di Porda DIY yang tak seketat di Jatim. Karena, DIY hanya ada 5 kabupaten/kota," paparnya.
Terkait peran serta pemerintah dalam pembinaan olahraga di Kota Yogya, Aji mengaku saat ini sudah berjalan sangat baik, meski tetap perlu ada peningkatan kedepannya, khususnya untuk ketersediaan sarana dan prasarana olahraga. "Di Kota Yogya ini banyak sarana olahraga, tapi itu milik Pemprov DIY, jadi kalau mau pakai, tetap harus berbayar karena ada Perdanya. Sementara untuk CSR dari swasta, memang belum ada karena di Kota Yogya tidak banyak perusahan," ujarnya.(BMH)